Ah, Gurih Pedas Sate Srepeh Khas Rembang Bikinan
Bu Slamet!
"Nasi sambal tahu itu, didalamnya ada tahu yang dipenyet dengan mengguncakan bumbu kecap kacang," jelasnya.
Warung khusus penjual sate srepeh di Rembang sendiri terbilang kian langka. Padahal, peminat dari sate srepeh terbilang sangat tinggi. Bu slamet, dalam membuka dagangannya, hanya dalam kurun waktu 4 jam sudah habis diborong pembeli.
"Buka dari jam 6 pagi, tapi biasanya jam 10 saja sudah habis dagangannya. Kalau masak biasanya mulai sekitar jam 2 pagi," katanya.
Sumber
Bu Slamet!
Sate ayam dari Madura atau Ponorogo umumnya berupa potongan daging ayam yang ditusuki dengan tusuk sate. Dicelup bumbu dan dibakar di atas bara api. Warnanya kecokelatan dan disajikan dengan saus kacang dan kecap manis.
Berbeda dengan sate srepeh khas Rembang ini. Bumbunya berwarna merah kekuningan, bersantan, dan lebih encer ketimbang bumbu sate pada umumnya. Rasanya manis, namun terdapat sensasi rasa pedas dan gurih. Berbeda jauh dengan rasa sate dengan bumbu kacang ataupun bumbu kecap.
Salah satu penjual sate srepeh di Rembang, Bu Slamet menyebutkan,racikan bumbu sate srepeh menggunakan gula merah, santan dan sejumlah bumbu dapur lainnya seperti bawang merah, bawang putih, garam, dan air.
"Untuk memasak tidak terlalu lama, tergantung takarannya saja. Untuk jualan ini saya biasa menyajikan sampai 5 kg daging ayam," tutur pemilik warung sate srepeh Bu Slamet yang berada di Jalan Yos Sudarso kecamatan kota Rembang ini.
Sate ini biasanya menggunakan daging ayam, jeroan ayam, tapi bisa juga menggunakan daging kambing atau sapi. Biasanya sate srepeh menjadi menu pendamping sajian nasi sambal tahu.Berbeda dengan sate srepeh khas Rembang ini. Bumbunya berwarna merah kekuningan, bersantan, dan lebih encer ketimbang bumbu sate pada umumnya. Rasanya manis, namun terdapat sensasi rasa pedas dan gurih. Berbeda jauh dengan rasa sate dengan bumbu kacang ataupun bumbu kecap.
Salah satu penjual sate srepeh di Rembang, Bu Slamet menyebutkan,racikan bumbu sate srepeh menggunakan gula merah, santan dan sejumlah bumbu dapur lainnya seperti bawang merah, bawang putih, garam, dan air.
"Untuk memasak tidak terlalu lama, tergantung takarannya saja. Untuk jualan ini saya biasa menyajikan sampai 5 kg daging ayam," tutur pemilik warung sate srepeh Bu Slamet yang berada di Jalan Yos Sudarso kecamatan kota Rembang ini.
"Nasi sambal tahu itu, didalamnya ada tahu yang dipenyet dengan mengguncakan bumbu kecap kacang," jelasnya.
Warung khusus penjual sate srepeh di Rembang sendiri terbilang kian langka. Padahal, peminat dari sate srepeh terbilang sangat tinggi. Bu slamet, dalam membuka dagangannya, hanya dalam kurun waktu 4 jam sudah habis diborong pembeli.
"Buka dari jam 6 pagi, tapi biasanya jam 10 saja sudah habis dagangannya. Kalau masak biasanya mulai sekitar jam 2 pagi," katanya.
Sumber